You are currently browsing the category archive for the ‘Womanhood’ category.

Ibu Roslina Verauli – Psikolog Keluarga

Rumah Cokleta, Sitta Karina
Dari seorang yang Bukan Mahasiswa
Kepada Ketua BEM
Aku tahu, surat ini hanya menganggu kesibukanmu. Aku pun tahu surat ini tak penting bagimu. Mungkin kertas-kertas ini telah terhempas sebelum kau menyelesaikannya. Aku maklum. Read the rest of this entry »
Ada yang sudah ingin nikah?
Hmm… sebaiknya pikir2-pikir dulu deh dengan pasangan pilihannya. Jangan sampai kawin-cerai kayak selebriti.
Seorang senior pernah memberitahu saya trik untuk mencari suami
“Nart…, kalau cari calon suami itu yang 100% suka sama kamu, dan kamu hanya suka dia 50%”
Logikanya (Ini cuma interpretasi saya)
Klo seseorang 100% suka sama kita berarti dia betul2 menginginkan kita jadi istrinya dan jika kita hanya suka 50% dengan dia. Kita akan sedikit ogah2an dan dia akan terus penasaran dan terus menjaga kita.
Hihihi…
Kebanyakan nonton TV hanya menyesatkan, begitulah kata banyak orang. Yah… akhir-akhir ini, banyak tayangan TV yang sangat dangkal bahkan tak jarang hal tersebut merupakan pembohongan publik. Iklan yang merupakan bentuk promosi seakan menarik konsumen untuk menjadikan produksi sebagai hal yang wajib bukan sekedar butuh.

Puncak Gandang Dewata
5 September 2007
Berkelana dan berpetualang di alam bebas dalam paradigma masyarakat saat ini, masih milik para kaum adam. Hampir di semua organisasi pencinta alam pasti di dominasi oleh manusia berjakun ini. Hal ini jelas, karena kegiatan ini identik dengan ketangkasan, kemandirian dan keperkasaan. Kehadiran perempuan di organisasi tersebut karenya sangat minim. Tentu hanya sedikit perempuan yang mau kotor-kotoran, tentu hanya sedikit perempuan yang mau melakukan hal sulit ini, tentu tak banyak perempuan yang mau mengorbankan waktunya untuk hal yang tidak penting ini. Read the rest of this entry »
Hampir semua kelompok pencinta alam didominasi lelaki, karena kegiatan yang dilakukan memang identik dengan hal-hal yang membutuhkan ketangkasan, kemandirian dan keperkasaan menaklukkan alam. Kehadiran perempuan di kelompok pecinta alam karenanya masih sering mengundang pro dan kontra. Seperti halnya saya dan sejumlah teman perempuan yang juga memilih aktif di kelompok pencinta alam di Universitas Hasanuddin. Read the rest of this entry »
Recent Comments