You are currently browsing the category archive for the ‘Poetry’ category.

Mertuaku
Menelikung sebuah harapan
Bersemayam di urat awan
Melesat di antara masa lalu dan hadapan
Tapi mengapa mengalirkan keraguan?
Ada yang terkenang
Ada yang berlinang
Ada yang melayang
Ada yang kepayang
Maka biarkanlah ia menjadi lantunan
Yang merdu walau tercekat tertahan
Ada detak yang menjelaja di jantung hatiku
Terdengar riuh diantara kesunyian malam itu
Tersungging syahdu bersama waktu
Tubuh bajapun tertembus peluru
Ada yang terlihat berbinar di cakrawala gulita
Memanggil rasa untuk bercerita
Membuatku mengawang tanpa kata
Mencoba mereda gelombang yang tercipta
Seketika gundah menjilat-jilat
Hanya lengkungan di wajah yang coba tersaji cepat
Menggugah gelitik yang mulai berat
Tapi segera mengikatnya dengan erat
Sebuah lantun akhirnya bersembunyi
Tersimpan rapat di dalam naluri
Menjadi misteri hingga esok hari
Bertanya-tanya apa yang akan terjadi lagi
———————————————————–
dari sebuah coretan apa adanya
tak tau harus menulis apa….
Kadang kau bertanya, “kapan?” Disaat jiwamu terus berjuang untuk menembus penjara bawah sadar. Dikala prosesi menyanyikan kepedihan dan proses terseduh kebahagiaan. Maka tanpa kau sadari airmata membuat matamu terasa terbakar dan emosi membara membuatmu merasakan kesejukan.
Namun bila dalam labirin berpikirmu, kau hendak mengukur waktu itu maka biarkanlah hari ini memeluk masa lalu dengan kenangan dan mendekap masa depan dengan panantian
Dan “kapan” akan terjawab disaat kau sudah tenggelam dalam hangat keduanya….
Recent Comments