You are currently browsing the category archive for the ‘mahasiswa’ category.
Dari seorang yang Bukan Mahasiswa
Kepada Ketua BEM
Aku tahu, surat ini hanya menganggu kesibukanmu. Aku pun tahu surat ini tak penting bagimu. Mungkin kertas-kertas ini telah terhempas sebelum kau menyelesaikannya. Aku maklum. Read the rest of this entry »
Ebit pada acara IBB 2006 (Foto Koleksi Inart)
Akhir-akhir ini Febrianto atau yang akrab kami sapa Ebit, mahasiswa jurusan Teknik Sipil Unhas angkatan 2004, menjadi sorotan media. Media lokal kerap memberitakannya di halaman pertama. Read the rest of this entry »
Judul buku : Kaum Muda Menatap Masa Depan Indonesia
Pengarang : Dr. Aziz Syamsuddin
Penerbit : RM Books PT Wahana Semesta Intermedia
Tahun Terbit : 2008
Edisi : Cetakan pertama
Tebal buku : 200 halaman
ISBN : 987-602-8075-11-4 Read the rest of this entry »
Wajah-wajah sumringah itu tidak dapat disembunyikan dari mereka yang memakai pakaian toga, pakaian kebangsaan ketika seseorang dinyatakan menjadi sarjana. Beberapa tahun studi yang dijalani kini berbuah hasil gelar di belakang nama. Buah dari hasil studi yang ditempuh di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Akankah ia menjadi arsitek yang memiliki komitmen moral dan sosial atau akan menjadi bagian dari arsitek yang melacurkan diri demi uang? Read the rest of this entry »
Empat tahun sudah waktu bergulir dan mengantarkanku pada ruang dan waktu seperti ini. Wisuda, memakai toga, menerima ucapan selamat, adalah impian hampir semua orang yang menyandang status sebagai mahasiswa. Orang-orang yang mengenakan pakaian besar itu acap kali menumbuhkan rasa iri, “Kapan saya berada pada posisi tersebut?”
“Heh, kenapa pakai sendal jepit masuk kuliah? Keluar kamu!”
“Apa salahnya jika saya masuk memakai sendal jepit Pak?” Mahasiswa itu tampak gerah ketika dosen mengusirnya.
“Tidak sopan!”
“Hah! Tidak sopan? Dimana letak ketidaksopanannya? Lucu yah Bapak ini, Master tapi kok tidak bisa berpikir rasional sih. Apa hubungannya ketidaksopanan dengan sendal jepit Pak? Maunya Bapak lebih mempertanyakan apakah saya kerja tugas, apakah saya baca buku, atau sampai dimana diskusi saya mengenai mata kuliah ini!”
Tak jarang aku dapati pertanyaan dan pernyataan yang terdengar amat sinis melihat aku senang menyapa alam dengan menapakkan jejak untuk mencapai puncak. Tetapi aku tak begitu peduli, aku tetap menyapanya, lagi dan lagi.
Recent Comments