You are currently browsing the monthly archive for October 2006.
Hari itu diskusi terjadi diantara kami berempat, aku dan ketiga cowok lainnya. Percakapan itu tercipta tanpa kesengajaan namun terasa begitu menarik. Kami saling berbagi informasi dan tanpa terasa diskusi kami terjebak pada suatu tema “Cinta”.
Kucoba menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka tentang bagaimana seorang wanita menilai cinta dan akupun mengeluarkan kata-kata sepengetahuan dan semampuku.
Aku sendiri, tidak begitu banyak bertanya, aku hanya menjawab dan mendengarkan pertanyaan dan tanggapan mereka. Waktu itu, ketiga orang cowok ini mengaku masih jomblo.
Namun, sayang diskusi kami yang belum selesai terpaksa terhenti karena satu dan lain hal.
Hari ini memasuki minggu ketiga sejak diskusi itu terjadi. Dan kini, ketiga cowok itu tampaknya tidak jomblo lagi. Kini, dengan bangganya mereka menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka mampu meluluhkan hati seorang wanita.
“Sentuhlah ia tepat dihatinya, dia kan jadi milikmu selamanya. Sentuh dengan setulus cinta buat hatinya terbang melayang.” Kalimat ini hanyalah sebuah lirik lagu, tetapi kalimat ini merupakan rahasia perempuan yang menjadi salah satu substansi diskusi kita hhari itu. Selamat atas keberhasilan kalian, kapan-kapan kita diskusi lagi ya…
Berjalan di sebuah sudut kota Makassar mengingatkan pada suatu waktu ketika saya berjalan untuk mengantar pulang tujuh orang mahasiswa Jepang yang melakukan survai di Pantai Laguna menuju Hotel Delta tempat mereka menginap di Jalan Sultan Hasanuddin. Read the rest of this entry »
Ketika sesuatu kehilangan motivasi
Segalanya terasa stagnasi
Kabur akan visi, jauh dari misi
Mengurung diri dari interaksi
Tidak berjalan sesuai fungsi
Dengan alasan yang cukup basi
Mencoba untuk kalasi
Sok bertanya definisi
Pura-pura berbicara demokrasi
Berbohong tentang hak asasi
Dan memanipulasi prestasi
Apakah itu solusi?
Melalui komunikasi
Seharusnya kita terstimulasi
Bukannya menjadi tangan besi
Dengan mudah memberikan sanksi
Tidak hanya menjadi saksi
Tetapi cobalah bersosialisasi
Memperbaiki kondisi
Mungkin butuh bantuan asuransi
Agar segera terealisasi
Ada yang siap mengkoordinasi???
Kota Makassar makin identik dengan sebutan kota ruko (rumah-toko). Bangunan yang merupakan rumah-sekaligus-toko atau toko-sekaligus-rumah ini, tersebar di seantero kota. Tembok beton persegi empat yang berbentuk kotak dengan lebar empat hingga lima meter dan panjang yang bervariasi, telah mendominasi tampilan fisik Makassar. Jika pada masa awal booming ruko, biasanya bangunan dibikin berlantai dua saja, kini sudah banyak yang berlantai tiga hingga lima. Read the rest of this entry »
Recent Comments